Pengertian tanda-tanda kematian dalam Islam
Menurut Islam, kematian adalah peristiwa alamiah yang pasti akan dialami oleh semua makhluk hidup. Tanda-tanda orang yang akan meninggal di dalam Islam dibagi menjadi dua, yaitu tanda-tanda jasad dan tanda-tanda jiwa. Tanda-tanda jasad biasanya terlihat dari fisik tubuh orang yang akan meninggal, sedangkan tanda-tanda jiwa terkait dengan kondisi batin seseorang.
Pada umumnya, tanda-tanda jasad akan terlihat dengan jelas pada orang yang memiliki penyakit kronis atau pada orang yang sudah sangat tua. Namun, tidak semua orang yang akan meninggal akan menunjukkan tanda-tanda tersebut dengan jelas. Ada juga beberapa orang yang meninggal mendadak tanpa menunjukkan tanda-tanda tersebut.
Pada umumnya, tanda-tanda jasad yang sering terlihat diantaranya adalah kulit menjadi pucat, bibir dan kuku menjadi kebiruan, suhu tubuh menurun, napas terengah-engah atau pendek-pendek, kondisi fisik lemah, dan suara yang semakin redup atau tidak bisa lagi berbicara.
Selain tanda-tanda jasad, ada juga tanda-tanda kegelisahan batin seseorang saat akan menghadapi kematian. Beberapa tanda kegelisahan batin tersebut seperti merasa takut atau khawatir, merenungkan kembali kehidupan yang telah dilalui dan merasa menyesal atas segala kesalahan yang telah dibuat, meninggalkan pesan-pesan yang penting untuk orang-orang terdekat, seperti permintaan maaf dan permintaan doa, dan juga memikirkan tentang keluarga yang ditinggalkan.
Selain itu, ada pula yang mengalami halusinasi atau melihat sosok yang sudah meninggal terlebih dahulu. Hal ini tentu saja membuat orang yang akan meninggal semakin merasa takut dan khawatir. Namun, menurut Islam, kepercayaan orang yang akan meninggal selalu melihat sosok yang telah meninggal terlebih dahulu tidaklah benar karena tidak ada dasar dari al-Quran dan hadits nabi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa jasad manusia akan menemui kematian pada saat waktu yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Dalam kondisi ini, seorang muslim harus tetap mengikhlaskan kepergiannya dan ikhlas menerima takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, ada beberapa doa dan amalan yang sering dibaca oleh keluarga atau teman-teman terdekat saat akan menghadapi kematian seseorang.
Pada akhirnya, tanda-tanda kematian dalam Islam bukanlah suatu hal yang menakutkan jika kita memahami maknanya. Kita hanya perlu tetap berdoa dan menenangkan hati agar dapat menghadapi kepergian seseorang dengan ikhlas dan tawakal. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan keberkahan untuk kita semua.
Tanda-tanda kejadian di alam lain yang menunjukkan akan adanya kematian
Saat orang meninggal di dunia ini, banyak juga kejadian yang terjadi di alam lain yang menunjukkan tanda akan adanya kematian. Setelah mengamati beberapa sumber dan pengalaman yang diceritakan oleh sebagian besar orang-orang yang diizinkan melihat hal ini, ada beberapa tanda-tanda yang umum terjadi. Tanda-tanda ini berasal dari pengalaman orang-orang yang bertahan hidup setelah mengalami kematian yang nyaris terjadi dan dihidupkan kembali. Tanda-tanda tersebut antara lain:
1. Melihat cahaya yang sangat terang
Beberapa orang yang pernah hampir mati melihat sebuah cahaya putih yang sangat indah. Cahaya ini biasanya sangat terang dan ada yang mengatakan tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang pernah dilihatnya. Beberapa orang melihat cahaya ini saat mereka hampir kehabisan napas dan merasa tenang seperti siap untuk mati. Akan tetapi, mereka akhirnya kembali hidup dan merasa tubuh mereka menjadi lebih ringan dan tenang.
2. Bertemu dengan orang-orang yang telah meninggal sebelumnya
Banyak yang mengatakan bahwa ketika berada di ambang kematian, seseorang akan bertemu dengan orang-orang yang telah meninggal sebelumnya, seperti orangtua atau nenek-nenek. Orang yang melihat mereka mengatakan bahwa wajah mereka sangat tenang dan bahagia, dan sangat berbeda dari dunia ini. Tidak semua orang melihat atau bertemu dengan orang-orang ini, tetapi mereka yang melihatnya biasanya merasa bahagia dan tenang setelahnya.
3. Mempertanyakan arti hidup
Saat hampir mati, beberapa orang melaporkan bahwa mereka mempertanyakan arti hidup mereka. Mereka mempertanyakan apakah hidup mereka memiliki makna atau tidak, dan apakah mereka telah melakukan pekerjaan atau tindakan yang benar. Beberapa orang yang hampir mati ini melaporkan bahwa setelah merenungkan kehidupan mereka, mereka merasa memiliki perubahan pada perilaku dan nilai-nilai hidup. Mereka juga memperhatikan hal-hal kecil dalam hidup yang selama ini mereka anggap sepele.
4. Mengalami sensasi keluar dari tubuh
Beberapa orang juga melaporkan bahwa saat hampir meninggal mereka mengalami sensasi keluar dari tubuh mereka. Mereka merasa terpisah dari tubuh mereka dan bisa melihat tubuh mereka dari luar. Pengalaman ini cukup umum dan biasanya dialami oleh orang yang mengalami keadaan kritis atau hampir meninggal. Hal ini sering kali diikuti oleh pengalaman luar biasa atau mengalami hal yang kembali hidup dan menyadari bahwa tubuhnya kembali lagi.
Tanda-tanda kejadian di alam lain yang menunjukkan akan adanya kematian bisa dialami oleh seseorang di saat keadaan kritis atau hampir meninggal. Pengalaman ini bisa menjadi benar-benar mengubah hidup dan pola pikir seseorang. Selain itu, pengalaman seperti ini juga memberi kepastian bahwa kemungkinan bermigrasi ke alam lain ada dan mempersiapkan diri dengan segala sesuatunya sangat dianjurkan dalam agama Islam.
Amalan yang disunnahkan pada saat-saat mendekati kematian
Tanda-tanda orang akan meninggal adalah rahasia di tangan Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita disarankan untuk selalu mempersiapkan diri dalam segala hal, termasuk dalam menghadapi ajal. Timbulnya rasa khawatir atau takut menjelang kematian dimanfaatkan sebagai oportunisasi untuk semakin mendekatkan diri pada Allah. Sebab itu, beberapa amalan yang disunnahkan sebaiknya dilakukan menjelang kematian, di antaranya:
1. Membaca Kalimat Syahadat
Saat menjelang ajal, disarankan untuk membaca kalimat syahadat. Kalimat ini adalah kunci masuk syurga dan juga sebagai amalan yang paling utama bagi umat Islam. Selain itu, dengan membaca kalimat syahadat maka seorang Muslim juga diharapkan dapat menghapus dosa-dosa selama hidupnya. Sebaiknya mengucapkannya dengan niat yang sungguh-sungguh dan disertai dengan keyakinan penuh pada kebesaran dan keagungan Allah.
2. Membaca Ayat Kursi
Ayat kursi merupakan salah satu ayat yang terdapat dalam kitab suci Alquran Surat Al Baqarah ayat 255. Merupakan ayat yang disebut-sebut memiliki banyak keutamaan dan keberkahan di situ. Bacaan ayat kursi dapat melindungi seseorang dari gangguan syaitan dan memicu kedamaian jiwa. Bacaan ayat kursi bisa dijadikan amalan ketika hampir meninggal dunia agar memudahkan proses kematian. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk membaca ayat kursi menjelang kematian.
3. Shalat Sunnah Hajat
Shalat sunnah hajat dilakukan untuk meminta kepada Allah SWT keinginan atau syafaat yang kita butuhkan. Shalat ini bisa dilakukan empat raka’at dengan niat shalat hajat. Dilakukan ketika dan di mana saja harus disertai dengan niat tulus dan sungguh-sungguh agar harapan amat diridhoi oleh Allah SWT.
4. Berdoa Kepada Allah SWT
Berdoa kepada Allah SWT merupakan amalan yang sangat disunnahkan pada saat menjelang kematian. Memohon ampun kepada Allah dan doa-doa lain yang baik dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Apalagi, berdoa merupakan bentuk pengakuan kita akan kelemahan dan permohonan ridho dari-Nya. Selain itu, dengan berdoa kita juga dapat mengubah takdir menjadi lebih baik.
5. Berzakat
Zakat adalah amalan wajib yang harus dikerjakan oleh setiap orang Muslim yang mampu. Zakat adalah sedekah yang harus diberikan untuk membantu orang yang membutuhkan. Walaupun pada saat menjelang kematian, orang yang hendak meninggal sudah tidak lagi melakukan zakat karena tidak mampu, ia masih bisa meminta keluarganya untuk membayar zakat pada pihak yang berhak menerimanya seperti fakir miskin, anak yatim, tukang becak, serta para pejuang yang memerlukan perhatian.
Itulah beberapa amalan yang disunnahkan pada saat-saat mendekati ajal. Semoga kita senantiasa diberikan kemudahan dan kesempatan oleh Allah SWT untuk terus memperbanyak amal ibadah dan memohon ampunan-Nya.