Definisi Sombong dalam Islam
Dalam Islam, sombong diartikan sebagai perasaan superioritas diri atau merasa lebih unggul dari orang lain yang bersumber dari harta, kesempurnaan fisik, kecerdasan, atau status sosial. Bahasa Arab dari kata sombong adalah “takabur” atau “istikbar” yang artinya adalah keangkuhan, kesombongan, dan kecongkakan. Kebanggaan dan kepercayaan diri yang tidak wajar menjadi sumber sombong dalam Islam.
Sombong dalam Islam dianggap sebagai tindakan yang sangat buruk dan diperlakukan sebagai tindakan dosa besar dengan sanksi yang sangat berat di Akhirat. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa orang yang memiliki padah ego tinggi seperti itu tidak akan masuk surga. Oleh karena itu, umat muslim diwajibkan untuk menjauhi sikap merasa lebih tersebut karena akan merugikan diri sendiri dan kesalahan tersebut juga akan berdampak pada orang lain.
Ketika rasa bangga dan merasa lebih mulai mempengaruhi sikap dan tingkah laku, maka seorang muslim dinilai telah menyimpang dari ajaran agama Islam yang mengajarkan kerendahan hati, kesederhanaan, dan rendah diri. Sikap sombong dalam pandangan agama Islam mencerminkan kesombongan diri yang akan membuat manusia jauh dari pangkuan Tuhan dan cenderung merusak hubungan sosial dengan mereka di sekitarnya.
Dalam Islam, sombong juga dilahirkan dari ketidaktaatan pada perintah Allah seperti tidak melaksanakan shalat, sembahyang, berpuasa, dan membayar zakat. Sombong juga bisa ditunjukkan saat menganggap kebiasaan buruk sebagai kebenaran mutlak atau tidak mau memperbaiki diri karena merasa sudah memenuhi syarat sebagai muslim dan merasa lebih baik dari umat muslim lainnya. Sikap sombong dalam ibadah seringkali menunjukkan bahwa pengikut agama tersebut menunjukkan tindakan yang salah.
Seorang muslim yang sesuai dengan ajaran islam akan menjadi manusia yang menghargai dan menempatkan diri pada tempat yang semestinya. Mereka tidak akan merasa lebih baik atau lebih rendah dari insan lainnya di seluruh dunia terlebih di depan Allah SWT. Akhlak yang dibenarkan pada agama Islam adalah sifat yag sederhana, sopan, santun, tidak merendahkan orang lain dan mengusung tindakan kebajikan.
Dalam Kitab Suci Al-Quran terdapat ayat-ayat yang membahas tentang sombong, diantaranya adalah Surat Al-Qashash ayat 83 yang mengatakan:
“Dan, sesungguhnya Kami hendak memberikan karunia kepada orang-orang yang teraniaya di muka bumi dan menjadikan mereka imam-imam dan menjadikan mereka ahli waris”.
“Dan Kami akan menetapkan bagi mereka kekuasaan di muka bumi, dan Kami akan memperlihatkan kepada Firaun dan Haman serta tentaranya, apa yang mereka khuatirkan dari mereka (orang-orang yang teraniaya) oleh sebab keangkuhan (sombong) dan kesombongan yang melampaui batas”.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang sombong akan dihakimi oleh Allah dan dihubungi dengan sanksi yang berat di Akhirat nanti. Oleh karena itu, kita tidak boleh memelihara rasa sombong karena akan merugikan diri sendiri di masa sekarang maupun di masa depan. Agama Islam mengajarkan umatnya untuk memelihara akhlak yang baik dan bijaksana, yaitu dengan selalu menghargai diri sendiri, menghargai orang lain, dan menghormati ketentuan agama.
Contoh sombong dari tokoh dalam sejarah Islam
Sombong atau merasa diri besar adalah sifat yang sangat tidak disukai dalam agama Islam. Rasulullah SAW menyebut sombong sebagai penyakit hati yang akan mengakibatkan kebinasaan bagi manusia. Meskipun begitu, ada beberapa tokoh dalam sejarah Islam yang dipandang memiliki sifat sombong, meskipun mereka merupakan tokoh terkenal dalam sejarah Islam. Berikut ini adalah beberapa contoh dari sombong dalam sejarah Islam:
1. Fir’aun
Fir’aun merupakan tokoh dalam sejarah Islam yang sangat sombong. Dia merasa bahwa dia adalah dewa dan menganggap dirinya lebih baik dari semua orang. Sikap sombong ini mengakibatkan dia tersesat dari jalan yang benar dan menyebabkan kehancuran kekaisarannya. Fir’aun dalam sejarah Islam dikenal sebagai tokoh yang sangat sombong dari sejarah Islam.
2. Abu Lahab
Abu Lahab merupakan salah satu musuh besar pada zaman Nabi Muhammad SAW. Dia dikenal sangat sombong dan bahkan tidak pernah mengakui kebenaran Islam. Abu Lahab sering mencampakkan kotoran di atas kepala Nabi Muhammad SAW. Dia juga dikenal sebagai orang yang sangat jahat dan sering melakukan kejahatan kepada para pengikut Nabi Muhammad SAW.
3. Qarun
Qarun adalah orang yang sangat kaya dan dianggap sebagai salah satu tokoh terkaya pada masanya. Namun, kekayaannya membuatnya menjadi sombong dan tidak menghargai orang lain. Qarun merasa bahwa kekayaannya adalah hasil dari keberhasilannya sendiri dan meremehkan orang lain yang tidak memiliki kekayaan seperti dirinya. Kekayaannya yang melimpah kemudian membuatnya sombong dan meninggalkan akhlak terpuji yang seharusnya dimiliki oleh seorang muslim.
4. Ibnu Taimiyah
Ibnu Taimiyah dikenal sebagai seorang ulama terkenal dan pengarang yang produktif dalam sejarah Islam. Namun, ada beberapa orang yang berpandangan bahwa Ibnu Taimiyah memiliki sikap sombong. Menurut pandangan mereka, sifat sombong ini terlihat dari cara Ibnu Taimiyah mengkritik pandangan orang lain dan meremehkan karya orang lain. Ibnu Taimiyah juga dianggap melanggar prinsip kerendahan hati dengan mengklaim bahwa ia benar dalam semua hal.
Meskipun ada pandangan yang menganggap Ibnu Taimiyah sebagai orang sombong, tidak sedikit pula orang yang meragukan pandangan tersebut dan menilai bahwa Ibnu Taimiyah adalah seorang yang rendah hati dan bertujuan mulia. Beliau dikenal sebagai orang yang sangat tekun dalam mengamalkan agama Islam dan memberikan sumbangsih besar dalam penyebaran agama Islam di berbagai wilayah.
Demikianlah beberapa contoh sombong dari tokoh dalam sejarah Islam. Sombong merupakan dosa yang harus dihindari oleh setiap muslim karena sifat ini akan menjauhkan seseorang dari ridha Allah SWT dan bahkan bisa berakibat pada kehancuran diri sendiri. Oleh karena itu, kita harus senantiasa mengamalkan sifat kerendahan hati sebagai salah satu nilai yang terdapat di dalam agama Islam.