Menjaga Keutuhan Keluarga
Keluarga adalah suatu aset yang sangat berharga bagi umat Islam. Keluarga merupakan salah satu fondasi yang sangat penting dalam menjalankan tuntutan agama Islam. Tujuan pernikahan dalam Islam bukan hanya sebatas untuk melangsungkan sebuah pernikahan dan membentuk keluarga yang baru. Melainkan, tujuan pernikahan dalam Islam juga untuk menjaga keutuhan keluarga agar tetap utuh dan bahagia. Mengapa demikian? Karena hanya dengan keluarga yang utuh dan bahagia kita dapat meraih ridha Allah sehingga kita dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Menjaga keutuhan keluarga dalam islam sangat penting, karena dengan keluarga yang utuh kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis. Keluarga yang harmonis akan menjadi kekuatan bagi setiap anggota keluarga dalam menghadapi berbagai masalah di dalam kehidupan. Terlebih lagi, keluarga yang harmonis juga menjadi semangat dalam menghadapi cobaan-cobaan yang Allah berikan di dalam kehidupan.
Di dalam agama Islam, menjaga keutuhan keluarga berarti menjaga kebersamaan dan keharmonisan antar anggota keluarga. Dalam sebuah keluarga, terdapat beberapa peran yang harus dipenuhi oleh tiap anggota keluarga, seperti suami istri, anak, dan orang tua. Setiap peran tersebut harus dipenuhi dengan baik dan benar agar tercipta keharmonisan dalam keluarga.
Sebagai contoh, sebagai seorang suami, harus mampu memenuhi kebutuhan istri dan kebutuhan keluarga secara umum. Begitupun juga sebaliknya, sebagai seorang istri harus mampu memenuhi kebutuhan suami dan keluarga secara umum. Hal yang sangat penting di dalam menjaga keutuhan keluarga dalam Islam, tidak boleh ada kepentingan perorangan yang diutamakan di atas kepentingan keluarga. Jangan sampai terjadi ketidakadilan dalam keluarga, semua keputusan harus berlandaskan pada kesepakatan keluarga.
Tujuan pernikahan dalam Islam juga menjadikan keluarga sebagai tempat untuk menuntut ilmu pengetahuan dan juga mendidik anak-anak secara beradab dan berakhlak. Salah satu tugasan utama sebagai orang tua adalah mendidik anak sebaik mungkin agar tumbuh menjadi anak yang cerdas, mandiri, dan berakhlak mulia.
Sebagai orang tua, kita harus menjadi panutan bagi anak-anak dan memberikan pengajaran agama Islam sejak dini. Kita harus membiasakan anak-anak kita untuk senantiasa berbuat baik, jujur, dan berakhlak mulia. Dengan demikian, anak-anak kelak akan menjadi generasi yang cerdas dan berakhlak islami yang dapat memberikan kontribusi bagi negara dan umat Islam.
Menjaga keutuhan keluarga dalam Islam bukanlah suatu hal yang mudah. Dibutuhkan kesabaran, kerja keras, keikhlasan, dan ketulusan dalam menciptakan keharmonisan keluarga. Kita harus mengingat bahwa keluarga merupakan amanah Allah yang sangat berharga dan yang harus dijaga dengan baik. Dengan menjaga keutuhan keluarga, kita akan meraih berkah dan ridha Allah di dunia dan akhirat.
Kesimpulannya, tujuan pernikahan dalam Islam bukan hanya sekedar membentuk keluarga. Akan tetapi, pernikahan dalam Islam juga memiliki tujuan untuk menjaga keutuhan keluarga agar tetap utuh dan bahagia. Kita sebagai muslim harus selalu menjaga keutuhan keluarga, agar terwujud keluarga yang harmonis dan dapat menjadi kekuatan dalam menjalani kehidupan. Dengan terwujudnya keluarga yang harmonis, kita akan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Meraup Ridha Allah SWT
Salah satu tujuan dari pernikahan dalam Islam adalah untuk meraih ridha Allah SWT. Dengan menikah, seseorang dipersiapkan untuk menghadapi peran yang lebih besar dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Menikah sebenarnya bukan untuk memenuhi hasrat duniawi semata, tetapi juga untuk memperbaiki peribadi dan mendekatkan diri pada Allah SWT.
Pernikahan merupakan ikatan yang sakral dan harus dijalani dengan kesungguhan hati. Tujuan utama dari pernikahan adalah untuk membangun sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Dalam keluarga ini, suami dan istri saling membantu dan mendukung satu sama lain untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sesuai dengan Q.S. Ar-Rum Ayat 21, “Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa ketenangan dan ketentraman hati dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah yang banyak bagi orang-orang yang mau berfikir.”
Menyambung Silsilah Keluarga dan Memperbanyak Zuriat
Salah satu tujuan pernikahan dalam Islam adalah untuk menyambung silsilah keluarga dan memperbanyak keturunan atau zuriat. Dalam Islam, memperbanyak keturunan atau zuriat merupakan salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan. Terlebih, seorang muslim diharapkan bisa memperbanyak keturunan yang shaleh dan menjadi pewaris para nabi.
Seperti yang terdapat dalam surat Al-Ahzab ayat 33, “Dan tetapkanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan ta’atlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah menghendaki dari kamu ketakwaan. Dan janganlah kamu menyerahkan kepada perempuan-perempuan yang lemah akalnya harta yang Allah jadikan untuk kamu jadi pemegangnya, tetapi berilah mereka nafkah dan pakaianlah mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik-baik. Dan hendaklah kamu menguji mereka dengan pengujian. Dan kebajikanmu semuanya tergantung kepada Allah. Berilah ke jalan Allah apa-apa yang kamu infakkan, dan janganlah kamu menjadikan tanganmu terbelenggu ke lehermu atau mencengkeramnya ketat- ketat, jika demikian niscaya kamu menjadi orang-orang yang celaka.”
Hal ini tentunya bukan sekedar bisa mempertahankan keturunan, tetapi juga menjadi penopang sukses dalam berumah tangga. Suara anak pertama misalnya, bisa meningkatkan intensitas komunikasi dan kelekatan antara suami istri, menjaga keharmonisan dalam rumah tangga untuk terus terjalin dan berkembang sebagai sebuah keluarga.
Membentuk Pribadi yang Baik dan Menjadi Kaffah
Menikah memberikan kesempatan untuk seseorang untuk terus memperbaiki dan membentuk dirinya menjadi sosok yang lebih baik. Menjadi seorang istri atau suami berarti mendapat tanggung jawab yang lebih dalam kehidupan peribadi dan menghadapi berbagai macam masalah dalam kehidupan rumah tangga.
Menikah bisa memperbaiki diri secara emosional dan spiritual, sehingga dapat menjadi pribadi yang tidak hanya baik dalam kehidupan rumah tangga, tetapi juga dalam kehidupan masyarakat. Hal ini tentunya sesuai dengan sabda Nabi yang menyatakan, “Sebaik-baik kalian adalah yang sebaik-baiknya kalian pada istri-istri kalian.”
Jadi, membina rumah tangga dan menjadikan itu salah satu tujuan dalam hidup, karena disamping itu kita bisa menjadi manusia yang semakin baik dan semakin bertaqwa kepada Allah SWT. Dan nantinya keberkahan yang disertai ridha Allah SWT akan memperjelas jalan hidup dan menjadikan hidup ini lebih berarti.
Menyempurnakan Agama
Pernikahan dalam Islam memiliki tujuan utama untuk menyempurnakan agama. Hal ini terdapat dalam sebuah hadits Rasulullah SAW “Nikahlah wanita-wanita yang arifah, maka kamu akan beruntung”. Arifah dalam hadits ini diartikan sebagai wanita yang dapat membantu suaminya dalam memperkuat keimanan serta mengarahkan keluarga untuk selalu berada dalam jalur yang benar sesuai dengan ajaran agama Islam.
Selain itu, sambungan langgeng dalam pernikahan juga merupakan salah satu cara menyempurnakan agama demi kehidupan yang sejahtera. Dalam ajaran Islam, pernikahan dipandang sebagai jalan yang suci untuk mencapai keridhaan Allah SWT. Pernikahan juga dianggap sebagai ibadah yang paling mulia karena melibatkan proses akad, mahr hingga suami istri saling membantu dalam membina keluarga.
Peran suami dalam pernikahan dalam Islam adalah sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab atas kebutuhan keluarganya. Sedangkan istri diharapkan sebagai pendamping yang dapat membantu suaminya menjalankan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, istri juga diharapkan dapat membantu suaminya dalam memperkuat imannya dan mengajarkan agama Islam pada anak-anaknya.
Untuk menyempurnakan agama lewat pernikahan dalam Islam, maka dilakukan dengan menerapkan ajaran-ajaran agama dalam keseharian. Selain itu, juga diperlukan kesepakatan bersama antara suami dan istri dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan keluarga. Setiap pasangan dalam pernikahan dalam Islam memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi dan upaya dalam menguatkan iman dan ketulusan cinta.
Hal yang tidak kalah penting dalam pernikahan dalam Islam adalah menghindari tindakan yang dilarang oleh agama dalam menjaga keutuhan rumah tangga. Bahkan, Allah SWT memerintahkan untuk memperbaiki diri sebagai kewajiban dalam pernikahan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Ar-Rum 30:21 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri (yang berasal) dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa dengan menggunakan isteri-isterimu itu ketenangan hidup dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berfikir.”.
Dalam pernikahan dalam Islam, selain menerapkan ajaran dalam kehidupan sehari-hari, juga diperlukan dukungan dari sanak saudara dan masyarakat sekitar. Dukungan ini dilakukan dengan cara memberikan nasehat dan bimbingan agar suami dan istri dapat menjalankan kewajiban dan tanggung jawab yang ada dengan baik.
Dalam rangka menyempurnakan agama dalam pernikahan dalam Islam, suami dan istri diharapkan dapat saling mendorong untuk selalu meningkatkan kualitas iman dan menghindari tindakan yang dilarang dalam agama. Dengan melaksanakan pernikahan dalam Islam sesuai dengan ajaran agama, maka ditunjukkan bahwa cinta di antara suami dan istri bukan hanya berdasarkan nafsu semata, namun juga tujuan untuk meneguhkan iman, memperkuat keimanan dan mendapatkan ridha Allah SWT.
Berusaha Mendapatkan Keturunan Yang Baik
Bagi seorang pasangan yang sudah menikah, mendapatkan keturunan adalah hal yang sangat diinginkan. Di dalam Islam, memiliki anak adalah doa yang sangat ditunggu-tunggu, karena memiliki banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam Islam, keturunan diibaratkan sebagai buah dari sebuah perkawinan, sehingga membangun keluarga yang harmonis dengan anak yang baik adalah tujuan akhir dari sebuah pernikahan.
Tujuan utama dari sebuah pernikahan, selain untuk mendapatkan keturunan, adalah untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Keluarga seperti ini dapat membawa ketenangan dan kesejahteraan di dalam kehidupan sehari-hari, serta mendapatkan pahala sebagai orang tua yang baik di hari akhirat nanti.
Sebagai suami istri yang ingin mendapatkan anak yang baik, tentu saja mereka harus melakukan tindakan-tindakan yang mendukung terwujudnya hal tersebut. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mendapatkan keturunan yang baik:
- Bertawakal kepada Allah SWT
- Menjaga Kesehatan Reproduksi
- Meningkatkan Kualitas Hubungan Suami Istri
- Memilih Waktu yang Tepat
- Menghindari Stress Berlebihan
Tujuan utama dari sebuah pernikahan adalah untuk memiliki keturunan yang shaleh dan berbakti kepada orang tua. Untuk itu, sebelum melakukan segala usaha untuk mendapatkan keturunan, pasangan harus selalu bertawakal kepada Allah SWT, berdoa agar diberikan keturunan yang baik, serta menjaga kebersihan hati dan pikiran dari yang haram.
Untuk mendapatkan keturunan yang baik, kesehatan seksual dan reproduksi menjadi hal yang sangat penting. Oleh karena itu, pasangan harus menjaga kesehatan tubuhnya dengan melakukan pola hidup sehat, menghindari makanan dan minuman yang tidak sehat, serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol.
Hubungan suami istri yang harmonis tidak hanya membawa kebahagiaan dalam pernikahan, tetapi juga sangat penting dalam mendapatkan keturunan. Pasangan harus saling menjaga dan mencintai satu sama lain, saling menghormati, dan saling mendukung. Selain itu, menghindari perselisihan dan konflik juga sangat penting dalam memperbaiki kualitas dan keharmonisan hubungan suami istri.
Untuk mendapatkan keturunan yang sehat dengan cepat, pasangan harus memilih waktu yang tepat untuk berhubungan intim. Menurut ahli kesehatan, ovulasi (pelepasan sel telur) terjadi pada waktu tertentu, sehingga pasangan harus memperhitungkan waktu tersebut untuk berhubungan secara optimal.
Menurut studi yang pernah dilakukan, stress dapat mengganggu produksi hormone yang dapat mempengaruhi kesuburan pada pria maupun wanita. Oleh karena itu, pasangan harus menghindari stress yang berlebihan, seperti mengatur pola hidup yang sehat, meluangkan waktu untuk beristirahat dan bersantai.
Demikianlah beberapa tips yang dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang ingin mendapatkan keturunan yang baik. Namun, perlu diingat bahwa hanya Allah SWT yang maha kuasa dan memberikan segala sesuatu, termasuk anak yang baik. Oleh karena itu, selain melakukan tindakan-tindakan tersebut, pasangan harus selalu bertawakal kepada-Nya, memohon doa dan perlindungan, dan selalu menjaga hati dan pikiran agar selalu bersih dan terjaga dari dosa dan kesalahan.
Mencari Pasangan Yang Setia Dan Menenangkan
Pernikahan dalam Islam bukanlah sekadar perkara formalitas semata, melainkan sebuah ikatan suci yang dibangun atas dasar cinta dan kasih sayang antara dua individu. Dalam mencari pasangan hidup, disarankan untuk memperhatikan beberapa faktor penting, di antaranya adalah kesetiaan dan ketenangan. Pasangan yang setia dan menenangkan akan memiliki dampak positif pada kehidupan berumah tangga serta kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai pentingnya mencari pasangan yang setia dan menenangkan dalam Islam.
Pasangan yang Setia
Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaannya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa ketenangan dan kedamaian hatimu, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berfikir.” (QS. Ar-Rum: 21). Dari ayat ini, kita dapat memahami bahwa pasangan hidup yang setia adalah anugerah dari Allah SWT untuk menciptakan kedekatan emosional antara suami dan istri serta meraih ketenangan hati.
Kesetiaan adalah ciri-ciri penting yang harus dimiliki oleh pasangan dalam Islam. Kualitas ini bisa menjadikan pernikahan langgeng, harmonis, dan penuh kebahagiaan. Sebagaimana dalam hadits riwayat Tirmidzi, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jika ada seorang wanita melamar kepada Anda (untuk menikah) dan Anda rela menerimanya karena agamanya (yang baik) dan akhlaknya (yang baik), nikahilah.” Artinya, kesetiaan pasangan bukan hanya sebatas berkomitmen pada fisik semata, namun juga pada nafsu dan kecenderungan jiwa serta keyakinan agama yang sama.
Pasangan yang Menenangkan
Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Rum Ayat 21, juga menjelaskan bahwa pernikahan adalah salah satu cara untuk mencapai ketenangan. Ketenangan secara filosofis adalah hasil dari kesadaran dan kepercayaan atas keberadaan Allah SWT di samping usaha-usaha manusia. Pasangan yang menenangkan adalah pasangan yang bisa meredakan setiap kesulitan dan konflik. Dalam situasi apapun, pasangan yang demikian akan selalu berupaya untuk menenangkan dan memberikan solusi yang baik.
Untuk mencapai kerukunan dalam rumah tangga, pasangan harus memiliki karakteristik menenangkan. Pasangan menenangkan tidak hanya menyuguhkan atmosfer yang tenang dan menyenangkan, tetapi juga pandai mengendalikan diri dan ketika berbicara. Ketika terjadi konflik, seorang pasangan yang menenangkan akan memilih untuk menenangkan dan memilih kata yang tepat agar situasi tidak berlarut-larut. Hal ini sangat diperlukan agar tercipta kerukunan dalam rumah tangga.
Cara mencari pasangan yang setia dan menenangkan
1. Memperkuat Iman dan Taqwa
Mencari pasangan yang setia dan menenangkan dapat dilakukan dengan memperkuat iman dan taqwa. Pasangan yang memiliki keyakinan maka akan mampu memahami dan mengikuti keinginan suami atau istri, sehingga terciptalah kasih sayang antara keduanya.
2. Melalui Keluarga dan Teman
Cara lain untuk mencari pasangan yang setia dan menenangkan adalah melalui keluarga atau teman. Keluarga dan teman yang baik tentu akan membantu menjodohkan antara keduanya.
3. Memperhatikan Pendidikan dan Karakter
Sebuah penelitian menemukan tingkat kebahagiaan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh pendidikan dan karakter pasangan. Karenanya, saat mencari pasangan, perhatikan pendidikannya dan karakter yang dia miliki.
4. Mengetahui Tujuan Menikah
Mengetahui tujuan menikah juga penting dalam mencari pasangan yang setia dan menenangkan. Pasangan yang telah memiliki tujuan menikah yang sama tentu akan memiliki komitmen yang kuat terhadap rumah tangganya.
5. Membuat Daftar Nilai-nilai yang Diharapkan
Sebagai calon pasangan hidup, masing-masing individu memiliki standar sendiri ketika mencari pasangan. Ditambah lagi bila dapat mencatat nilai nilai yang diharapkan. Membuat daftar nilai-nilai yang diharapkan dapat memudahkan dalam mencari pasangan yang baik dan hidup harmonis.
Terdapat berbagai cara dalam mencari pasangan yang setia dan menenangkan dalam Islam. Namun, dalam setiap proses mencari pasangan, jangan lupa untuk senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diberikan pasangan yang baik dan diridhai-Nya. Kita tak pernah tahu pasti siapa pasangan yang akan kita jumpai di masa depan, tetapi selalu yakinlah bahwa Allah SWT selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya.